Hampir dalam setiap kisah petualangan, baik film, novel maupun fiksi yang
lain, ada tokoh wanita hebat di dalamnya. Meskipun tokoh utama adalah
laki-laki, sering diselipkan tokoh wanita sebagai sahabat seperjuangan dalam petualangan
si tokoh utama. Membantunya dalam pertarungan, memecahkan segala bentuk
teka-teki hingga tak ragu meregang nyawa demi satu hal bernama kebaikan.
Amazing! Saya memang selalu tertarik menonton film dan membaca novel superhero,
terutama bila ada wanita sehebat itu di dalamnya. Mereka cantik, cerdas dan
tangguh. Tidak melulu menjadi tuan putri yang diselamatkan atau justru menjadi
gadis licik yang menghambat gerak karena musuh menjadikannya sebagai umpan
untuk menggoda sang pahlawan (wuek,,, menyedihkan!).
Saya mengagumi karakter kuat yang disajikan dalam film. Mereka tidak
hanya membuat orang lain terbawa oleh suasana dalam cerita rekaan, tapi juga
pandai menciptakan sosok fiktif yang cukup menginspirasi banyak kalangan,
termasuk saya. Nah, berikut ini beberapa tokoh wanita dalam fiksi Barat maupun
Timur yang berhasil membuat saya berdecak kagum.
1.
Almamuchi (Epik Takudar Khan, Pangeran Muslim
Pewaris Mongol by Sinta Yudisia)
Ying Chin, Uchatadara dan Almamuchi adalah orang yang
sama. Ia berkali-kali mengganti namanya untuk menyembunyikan identitas demi
melindungi Takudar, Sang Pangeran Mongol yang berada dalam pelarian. Bagi saya,
Almamuchi wajib mendapatkan porsi terbesar sebagai tokoh wanita paling tangguh
dalam dunia fiksi karena berbagai alasan. Sebagai remaja yang usianya lebih
muda, Almamuchi berperan penting dalam proses pendewasaan Sang Pangeran yang
manja dan terbiasa hidup nyaman, hingga akhirnya Pangeran Takudar pun
bertransformasi menjadi seorang pemimpin muslim yang tangguh.
Almamuchi selalu hadir di setiap buku yang Bunda Sinta
terbitkan tentang Takudar Khan, antara lain Sebuah Janji (dimana Almamuchi
digambarkan sebagai anak yatim berusia 14 tahun yang santun namun pemberani), The
Lost Prince (saat Almamuchi berada di Pesantren Babussalam bersama Pangeran
Takudar), The Road to the Empire (saat pasukan muslim menyerang Ulan Bataar dan
merebut tahta) dan Takhta Awan (ketika Sang Pangeran telah menjadi penguasa dan
Almamuchi memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Aisyah) serta Sneak Peek
yang masih belum rilis (saya berfirasat di buku terakhir ini Almamuchi
meninggal dunia T.T).
Almamuchi mahir dalam memainkan pedang pendek, pandai
berkuda dan karena dulunya dayang istana, Almamuchi cekatan dalam mengurusi
segala keperluan sehari-hari Pangeran. Saya tak pernah lupa bahwa Bunda Sinta
menggambarkan fisik Almamuchi sebagai gadis dengan wajah sederhana dan
mengandung perintah. Wow! Pantes seorang Pangeran macam Takudar berhasil ia
didik dengan baik ^^.
Sebetulnya epik Takudar Khan adalah kisah nyata yang
merupakan kisah konspirasi politik imperium Mongolia di zaman kekhalifahan. Tokoh
Takudar Khan tentu saja bukan fiksi, tapi Almamuchi bisa jadi hanya rekaan
untuk meramaikan cerita *cmiiw. Wallahu’alamubishawab, yang jelas Amlamuchi
adalah tokoh wanita luar biasa yang sangat menginspirasi saya. Jujur, begitu
selesai membaca the Road to the Empire, saya sampai bermimpi bertemu Almamuchi
dan menyaksikan langsung medan pertempuran yang ia hadapi.
2.
Hermione Granger (Epik Harry Potter by J.K.
Rowling)
Sahabat setia Harry Potter, berjuang dengan berani
melawan The Death Eater demi membantu “Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup” untuk
menyelamatkan dunia sihir. Selain cantik, Hermione adalah gadis jenius, gigih, berjiwa
pemimpin, sangat peduli dengan teman bahkan makhluk lain, dan yang paling saya
kagumi adalah ketegasannya pada orang-orang yang berbuat semau gue meski terkadang jutek dan cerewet.
Di tahun 2011, tokoh ini meraih pilihan terbanyak (23%)
dalam survey World Book Today pada lebih dari dua ribu remaja di Inggris,
mengalahkan tokoh Jacob Black dari buku Twilight. Wow, berarti pengagum Hemione
emang banyak ya?
3.
Katara (Avatar The Legend of Aang by Michael Dante DiMartino)
Gadis
manis suku air Selatan ini tak kalah menarik. Dalam tv cartoon Avatar, Katara
berumur 16 tahun sebagai seorang water-bender yang pemberani dan hebat. Bersama kakaknya, Sokka, ia
terus mendampingi Aang
sang Avatar dalam usahanya meruntuhkan otoritas Raja Api Ozai hingga di masa tuanya ia
mendapat gelar sebagai Master Katara.
Bahkan,
saya lebih mengagumi Katara dibandingkan Korra (Avatar setelah Aang) yang tentu
saja lebih hebat lagi karena menguasai 4 elemen (air, udara, api dan bumi).
Tapi, Korra masih belum sedewasa Katara.
4.
Katniss Everdeen (The Hunger Games Trilogy by Suzanne Collins)
Awalnya Katniss hanyalah
gadis biasa yang tinggal di salah satu distrik termiskin di negaranya. Namun
karena suatu hari ia rela menggantikan posisi adiknya untuk mengikuti sebuah
permainan hidup dan mati, Katniss mulai dikenal. Di permainan tersebut, Katniss
harus berjuang melawan 23 peserta lainnya dari berbagai distrik. Jika menang,
Katniss akan mendapatkan harta melimpah dan kehormatan sebagai pahlawan. Namun,
hanya akan ada 1 pemenang di permainan tersebut. Katniss pun tak punya pilihan.
Nah, usaha Katniss untuk memperjuangkan hidupnya inilah yang menjadikannya luar
biasa. Jauh berbeda dari kebanyakan peserta lainnya yang bengis dan bedarah
dingin, Katniss hanyalah gadis 16 tahun dengan keahlian memanah dan tidak
memiliki naluri seorang pembunuh.
5.
Karadiza (Epik Takudar Khan, Pangeran Muslim
Pewaris Mongol by Sinta Yudisia)
Ia diberi julukan ‘Matahari dari Tabriz’ karena
kecantikannya yang tak tertandingi. Sebagai seorang putri dari bangsawan Tabriz
(Persia), ayahnya menginginkannya menjadi wanita yang lembut. Namun tak
dinyana, Karadiza justru tumbuh sebagai gadis tomboy yang senang berkuda dan
berkelahi. Karadiza tidak sedewasa Almamuchi, oleh karenanya mereka sering beradu
mulut disebabkan cara pandang yang tak sama dalam berbagai hal. Ditambah lagi,
Karadiza diam-diam memendam rasa pada Pangeran Takudar. Karena Sang Pangeran
sangat tergantung pada Almamuchi yang menjadi dayang pribadinya, Karadiza
acapkali mencemburui Almamuchi.
Namun seburuk-buruknya Karadiza dalam proses
pendewasaannya, ia turut berjuang bersama Almamuchi demi membantu Takudar
merebut tahta Kekaisaran Mongolia dari Arghun Khan. Dalam kisah ini, Arghun adalah
Pangeran Kedua (adik Takudar). Hm, saya selalu berharap kisah ini difilmkan di
negeri kita. Selain untuk menambah khazanah keislaman, juga memperkenalkan taktik
peperangan negerinya Genghiz Khan. Nah, Bunda Sinta, saya doakan semoga
novelnya bisa difilmkan ya? Apalagi kalau digarap sama Miles Films, hehe, pasti
klop! Trus request ya, yang jadi Arghun Khan itu Nicholas Saputra aja. Exciting
dah! ^^
6.
Mindy Macready (Kick Ass Film Series; Based on
the Comics by Mark Millar and John Romita, Jr.)
Diperankan oleh Chloė Grace Moretz, the cute blonde
girl I ever see, Mindy Macready selalu berjuang menumpas kejahatan sebagai Hit
Girl besama sang Ayah, Big Daddy (diperankan dengan apik oleh Nicolas Cage). Berdua,
mereka bersama-sama beraksi dengan kostum dan topeng unik, namun hanya ingin
dikenal masyarakat sebagai keluarga biasa. Sayang sekali film Kick Ass banyak
menyuguhkan adegan brutal dan vulgar yang tidak layak menjadi tontonan (menurut
saya sih). Tapi di Kick Ass 2, saya cukup bersyukur karena adegan-adegan action
yang ditampilkan lebih soft. After all, saya tetap mengagumi Mindy Macready
alias Hit Girl.
7.
Mulan (Mulan by Robert D. San Souci)
Mulan adalah tokoh fiksi rekaan Disney yang diadaptasi dari
legenda (atau justru pahlawan nyata) rakyat Tionghoa. Berkisah tentang seorang
gadis tomboy yang sangat diharapkan oleh keluarga dan masyarakat sebagai gadis
anggun dan feminin, sebagaimana gadis-gadis lain yang patuh akan tradisi
ketimuran (terutama Tionghoa pada masa itu). Namun pada kenyataannya, Mulan
tidak bisa seperti yang diharapkan sehingga ia mendapatkan cemoohan. Di luar
dugaan, ternyata Mulan ikut program wajib militer yang diadakan oleh Pemerintah.
Karena program tersebut diwajibkan untuk kaum Adam (bukan untuk kaum Hawa),
maka Mulan menyamar sebagai anak laki-laki. Motivasi Mulan mengikuti pogram
wajib militer pun adalah untuk menggantikan ayahnya yang sudah sepuh.
Dalam legenda, Mulan berasal dari keluarga Hua, namun
Disney menggantinya dengan keluarga Fa. Namun, di tahun 2012 dirilis film
dengan judul Mulan: Rise of the Warrior dengan tokoh utama bernama Hua Mulan. Hm,
sepertinya lebih original karena para pemainnya pun orang-orang oriental
seperti Zhao Wei, Yu Rongguang dan Chen Kun. Tapi karena saya belum nonton filmnya,
jadinya tidak bisa me-review deh ^^.
Bagi saya, Mulan merupakan tokoh wanita hebat yang
patut diperhitungkan. Kuat, tangguh, tak kenal takut, dan sangat mencintai
ayahnya meskipun harus berada di balik topeng.
8.
Tigress (Kungfu Panda Film Series by Jonathan Aibel and Glenn Berger)
Tokoh yang
satu ini tidak seharusnya dikatakan wanita, tapi betina. Yup! Salah satu
anggota The Dragon Warrior yang merupakan anak macan ini adalah idola saya. Walaupun
cuma tokoh animasi, saya sangat terinspirasi dengan karakter yang animator
ciptakan pada diri Tigress. Kuat, cerdas, tegas, anggun dan penuh wibawa.
9.
Anne Sullivan (The Miracle Worker by William Gibson)
Bagi yang sudah nonton The Miracle Worker, mungkin
bingung kenapa saya memasukkan Anne Sullivan sebagai salah satu tokoh wanita
tangguh. Yah, Miss Sullivan bukan tokoh superhero seperti yang lain, ia hanya
seorang guru yang mengajar gadis kecil buta, bisu dan tuli bernama Hellen
Keller. Namun perjuangannya mengajar Hellen yang kelewat liar dan tempramen
untuk anak seumurannya bukan hal yang mudah, ditambah lagi dengan kelainan yang
Hellen miliki. Anne Sullivan seorang wanita yang tegas, cerdas dan tabah,
mendidik Hellen kecil dengan sandi tangan sebagai permulaan. Eh, berarti Anne
Sullivan bukan tokoh fiksi dong ya?
Hehe. Anne Sullivan adalah tokoh nyata, hanya saja kisah perjuangannya
dalam mendidik Hellen Keller banyak dituangkan ke dalam buku dan akhirnya
difilmkan.
FYI, Hellen Keller berhasil lulus sebagai orang buta dan tuli
yang pertama mendapatkan gelar Bachelor of Arts. Keller
melakukan perjalanan ke lebih dari 39 negara dengan Anne Sullivan, membuat beberapa perjalanan ke Jepang dan
menjadi favorit masyarakat Jepang. Keller bertemu setiap Presiden AS dari
Grover Cleveland Lyndon B. Johnson dan berteman dengan tokoh-tokoh terkenal,
termasuk Alexander Graham Bell, Charlie Chaplin dan Mark Twain.
10.
Ilkhata (Epik Takudar Khan, Pangeran Muslim
Pewaris Mongol by Sinta Yudisia)
Terakhir saya ingin mengulas Permaisuri Ilkhata, istri
dari Kaisar Tuqluq Timur Khan dan Ibunda dari Pangeran Takudar. Boros banget ya
dari 10 tokoh, 3 diantaranya dari historical fiction yang sama? Hehe. Tapi
memang ketiganya adalah tokoh yang hebat kok. Sebenarnya ada 1 lagi sih, Putri
Urghana, setangguh Karadiza mungkin, tapi saya kurang sreg menuliskannya.
Okay, back to Ilkhata. Seperti halnya Anne Sullivan,
Ilkhata tidak digambarkan sebagai tokoh yang pintar beladiri. Kekuatannya ada
pada hati dan fikirannya yang mampu mendidik anak-anak biasa menjadi luar
biasa. Ilkhata selain memiliki wajah sangat cantik (namanya juga Permaisuri),
ia berhati sangat lembut dan sangat setia menemani perjuangan Tuqluq Timur Khan
hingga akhir hayat. Seandainya Ilkhata seorang muslimah, saya akan mengatakan
ia tentu berkiblat pada Ibunda Khadijah ra yang ikut berjuang mendukung
Rasulullah saw saat semua orang mendustakannya. Begitulah kira-kira Permaisuri
Ilkhata. Di buku Sebuah Janji, Kaisar Tuqluq Timur Khan pernah berdialog dengan
Pangeran Takudar menganai Ilkhata, “Ibumu wanita luar biasa. Menjadi Permaisuri
mungkin diidamkan setiap wanita, tetapi aku tak yakin ada wanita yang lebih
tangguh dari ibumu.”
Nah, itu dia 10 tokoh wanita tangguh dalam fiksi Timur
dan Barat versi saya. Sebenarnya masih ada beberapa wanita tangguh seperti
Irene Adler (penjahat wanita di buku/film/tv series Sherlock Holmes) yang
sangat… sangat… sangat… cerdik sehingga hampir tak ada lawan yang mampu
menandinginya. Bahkan dikatakan dalam buku, Adler adalah wanita tercantik yang
pernah Sherlock Holmes temui (tapi di film dan tv series kurang mewakili, hehe).
Tapi sayang, kecantikan dan kecerdasan yang ia miliki tak digunakan untuk
kebaikan. Terlebih lagi, menurut saya Adler kurang beradab sebagai perempuan.
Saya akui, Barat sudah sangat mahir dalam menciptakan
tokoh-tokoh luar biasa dengan kelebihan dan keterbatasan yang wajar sebagai
manusia, baik film dewasa maupun anak-anak. Coba bila kemahiran ini kita
tambahkan sedikit saja dengan bumbu-bumbu Islam, terutama bertuhan dengan benar,
saya yakin, satu film saja akan berhasil memperbaiki aqidah serta akhlak jutaan
penonton. Namun, kehadiran Bunda Sinta Yudisia dalam dunia Islamic historical
fiction sudah patut diacungi 10 jempol (terpaksa pinjam jempol sana-sini). Hanya
saja kita pasti tak ingin keberadaan fiksi islami yang bagus hanya ditulis oleh
beberapa orang saja, sementara Barat sudah tak tanggung-tanggung memproduksi
banyak film dan buku berkualitas.
Hayo…, siapa yang mau bekarya untuk Islam? Tidak
sekedar menjadi motivator atau inspirator, tapi kontributor, ikut berjuang
dengan gagah meski hanya lewat tulisan. Tidakkah itu membanggakan, Teman?
No comments:
Post a Comment