Norma A. Thahirah
Angin semilir berembus
lembut, menemani hari meyambut mentari. Gedung sekolah masih cukup lengang dari
celoteh dan tawa para siswa. Sesaat Fitri melirik jam dinding yang digantung di
atas whiteboard di ruang kelas VII A.
Pukul tujuh kurang sepuluh menit. Gadis berjilbab itu kini berdiri di dekat
jendela yang menghadap pintu gerbang utama. Matanya tertuju pada sebuah mobil
merah tua yang sangat ia kenali. Seorang gadis seumurannya keluar dari sana dan
berlari memasuki gerbang.
“Fitri…!” Si gadis yang
baru saja tiba di ruang kelas itu menyapanya riang.
Fitri menoleh. Sahabat
karibnya itu tersenyum sangat manis di depannya.
“Moza kenapa?” Tanya
Fitri polos.
“Coba perhatikan aku
betul-betul. Apa yang beda?” Tanyanya balik.
Fitri mencoba melakukan
apa yang sahabatnya inginkan, memperhatikan dari ujung kepala sampai ujung
kaki. Oh, ternyata memang ada yang berbeda, Moza mengenakan sepatu baru.
“Cantik, Moz. Beli
dimana?” Fitri merespon baik.
Senyum Moza semakin
mengembang. “Mas Aldo yang belikan waktu ke Singapore.”