handphone-tablet
Kajian.Net
Aku sudah siap dengan semangat baru, menapak jalan terjal untuk mencari ilmu, menelusuri halang rintang untuk menyongsong indahnya masa depan.

Friday, January 3, 2014

Sosok di Balik Peta Dunia

Kalau selama ini kamu suka melihat-lihat atau belajar dari peta dunia, tengok sebentar untuk mengetahui siapa master yang menggambarnya pertama kali. Nama lengkap beliau Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti (1100 – 1165 atau 1166). Lahir di Ceuta (dulu namanya Sabtah-karena itu disebut dengan Al Sabti), kota di Afrika Utara yang termasuk bagian Kekaisaran Murabitun. Al-Idrisi adalah pakar geografi, kartografi, mesirologi, dan pengembara yang tinggal di Sisilia, tepatnya di istana Raja Roger II (Sultan Ar Rujari). Beliau memang keturunan para penguasa Idrisiyyah (nama Al Idrisi merujuk pada kata ini) di Maroko, yang merupakan keturunan Hasan bin Ali, putra Ali dan cucu nabi Muhammad SAW.
Tumbuh dan besar di Cetua, Al-Idrisi muda mengembara ke Spanyol, Portugal, Perancis, Inggris dan Asia Kecil. Beliau mengunjungi Anatolia saat baru berusia 16 tahun karena terjadinya konflik politik dan ketidakstabilan di Andalusia. Bersama orang-orang sezamannya menetap di Sisilia, yang kemudian dijajah oleh bangsa Normandia yang dulunya loyal kepada Kekhalifahan Fatimiyah. Al-Idrisi menggabungkan pengetahuan dari Afrika, Samudera Hindia dan Timur Jauh yang dikumpulkan para penjelajah dan pedagang Islam dalam bentuk peta Islam, dan juga dari informasi yang dibawa oleh pelayar-pelayar Normandia untuk membuat peta paling akurat di dunia di masa pramodern, yang diletakkan sebagai ilustrasi Kitab Nuzhat al-Mushtaq miliknya.
Pada tahun 1138 M, Al Idrisi diundang oleh Raja Roger II ke istananya di Palermo (dulu dikenal dengan nama Bal'harm) dan ada yang mengatakan bahwa beliau baru menetap disana pada 1145 M. Di istana inilah Al Idrisi menggambar Peta Tabula Rogeriana. Peta tersebut dengan legenda berbahasa Arab, menampilkan daratan Eurasia secara keseluruhan dan sebagian kecil bagian utara benua Afrika dengan sedikit detail pada Tanduk Afrika dan Asia Tenggara. Peta tersebut diselesaikan oleh Al Idrisi pada Januari 1154 M. Untuk Raja Roger, peta tersebut diukir dalam piringan besar dari perak padat yang berdiameter dua meter.
Selama tiga abad para pakar geografi menyalin petanya tanpa perubahan. Posisi relatif danau yang membentuk sungai Nil, seperti yang digambarkan dalam karyanya, tidak banyak berbeda dari yang dibuat Baker dan Stanley lebih dari tujuh ratus tahun kemudian. Kejeniusan mekanis beliau tidak lebih rendah dari pengetahuannya. Planisfer angkasa dan bumi dari perak yang dibuatnya untuk raja pelindungnya hampir enam kaki diameternya dan beratnya empat ratus lima puluh pon.
Al-Idrisi menginspirasi pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya juga menginspirasi Christopher Columbus dan Vasco Da Gama (bila kenal dengan dua nama ini, wajib ta’aruf dengan Al-Idrisi ya? ^^). Saat ini ilmu pengetahuan perpetaan diadaptasi menjadi Ilmu Geodesi yang berkembang luas. Sebagai tambahan, Al-Idrisi juga merupakan ahli farmakologi dan seorang dokter.

No comments:

Post a Comment