handphone-tablet
Kajian.Net
Aku sudah siap dengan semangat baru, menapak jalan terjal untuk mencari ilmu, menelusuri halang rintang untuk menyongsong indahnya masa depan.

Wednesday, December 19, 2012

Bani Israil atau Yahudi


Pernah mendengar kutipan ini?
“Ich konnte all die Juden in dieser Welt zu zerstören, aber ich lasse ein wenig drehte-on,so können Sie herausfinden, warum ich sie getötet” (Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka).
Saya pribadi bertanya-tanya ketika pertama kali membaca sms dengan isi kutipan ini dari salah seorang teman. Hitler tahu kejahatan Yahudi? Kok malah rela menyisakan orang-orang ini (hanya) agar orang lain tahu kebiadaban mereka? Kalau difikir-fikir, Hitler memang seribu kali benci dengan ras tersebut. Tapi bukan itu permasalahannya. Satu hal yang membuat saya merenung dalam, kenapa kaum ini justru sombong sekali setelah otoritas Nazi menginjak-injak mereka? Seorang otoriter semacam Hitler memang tidak bisa seenaknya mendiskriminasi suatu ras, tapi bukankah Yahudi sendiri yang pada mulanya memicu perselisihan? Maaf jika kelihatannya saya agak membela Hitler, bukan seperti itu.
            Beberapa ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan watak kaum Yahudi, seperti dalam QS Al-Maidah 82:
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.
            Atau dalam QS Ali Imran 112:
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.
            Dua firman Allah di atas hanya sebagian kecil dari watak kaum Yahudi seluruhnya. Dalam buku 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an oleh Syikh Musthafa Al Maraghi tentu bisa dilihat dengan lebih detil. Akan tetapi, bangsa Yahudi yang sebenarnya merupakan keturunan dari Nabi Ya’kub as pada mulanya tidak semuanya kafir seperti yang menjajah tanah Palestina dewasa ini.
            Pada zaman Nabi Musa as, Bani Israil atau Yahudi ditindas oleh kaum Mesir di bawah tirani Fir’aun. Kasus paling dikenal hingga saat ini ialah pembunuhan setiap bayi laki-laki setelah Fir’aun mendapat ramalan tentang akan lahirnya Nabi dari Bani Israil. Setelah dewasa, Nabi Musa as dan saudaranya Nabi Harun as hijrah ke tanah Palestina beserta Bani Israil.
            Berabad-abad kemudian yakni ketika Palestina di bawah kekuasan Romawi, Isa as diutus oleh Allah swt sebagai Rasul untuk Bani Israil. Seruan ini disambut oleh sebagian dari mereka. Akhirnya orang-orang Yahudi terpecah menjadi dua, sebagian beriman dan sisanya kafir, sebagaimana dalam firman Allah swt dalam QS Ash-Shaff 14:
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; …..
             Orang-orang kafir itulah yang pada akhirnya menurunkan bangsa Israel bersatu (sebelumnya Yahudi terpisah-pisah di berbagai belahan dunia) yang kini hendak merebut tanah Palestina. Padahal mereka telah mengetahui bahwa tanah itu bukan hak mereka lagi. Akan tetapi, Allah swt telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa hati, mata dan telinga mereka telah dikunci rapat sehingga tidak akan mau mendengarkan nasihat baik meskipun sadar akan kesalahan mereka. Tanah Palestina sendiri tentu saja lebih berhak dihuni oleh umat muslim. Semulia apapun Yahudi sekarang mengagungkan bangsa mereka yang banyak melahirkan Nabi dan Rasul, mereka tidak akan memperoleh keridhaan Allah swt dalam menduduki tanah tersebut.
            Menurut Syeikh Syarawi (almarhum) dari sumber referensi yang saya baca, Allah swt sengaja mengumpulkan Yahudi dalam satu tempat yakni Negara bernama Israel (yang sebenarnya adalah bagian dari tanah Palestina). Hal ini sebagai bukti bahwa Allah swt ingin membinasakan mereka semua beserta seluruh harta dan kekuasaan yang mereka miliki tanpa sisa. Wallahualam bishawab.

Kandangan, 15 Juni 2010

1 comment:

  1. Luar biasa kutipan dari seorang seorang devil sekalipun(hitler)...

    ReplyDelete