handphone-tablet
Kajian.Net
Aku sudah siap dengan semangat baru, menapak jalan terjal untuk mencari ilmu, menelusuri halang rintang untuk menyongsong indahnya masa depan.

Monday, September 3, 2012

Tarbiyah

Tarbiyah. Kata ini belum pernah terdengar di telingaku kecuali dalam satu kali kesempatan aku menemukan puisi di salah satu media cetak. Si pembuat puisi itu kuliah di “Fakultas Tarbiyah”. Except it, nothing! Istilah sederhana ini akhirnya menjadi keyword untukku berkenalan dengan istilah-istilah asing lainnya. Akhi, ukhti, afwan, syukron, antum, tabayun, halaqoh, ikhtilat, dan segudang kosakata baru yang membayangkannya saja belum pernah, apalagi melisankannya dalam percakapan sehari-hari.
Ketika usia tarbiyahku sudah mencapai lebih dari satu tahun, aku mulai piawai mengucapkan istilah-istilah asing tadi, tidak kikuk seperti dulu. Aku mulai menikmati peranku dan mencintai lingkunganku. Indah rasanya dikelilingi oleh saudara-saudari yang memiliki daya juang tinggi dalam menuntut ilmu namun tetap peduli pada masyarakat umum yang tidak pernah menolong secara langsung, memiliki semangat besar dalam berdakwah namun tetap tidak melepaskan tangan saudaranya yang perlahan melemah.
Pada akhirnya tarbiyah berhasil mengantarkan kita pada hal-hal yang lebih kompleks, tidak melulu persoalan agama serta bumbu-bumbu ‘bahasa planet’, tapi juga pemahaman yang tepat tentang sosial, budaya, ekonomi, sains, seni, dan politik—bidang rumit yang seringkali direspon dengan ekspresi “emang gue pikirin?” oleh masyarakat. Aku yang dulu tidak jauh berbeda.  Menurutku politik hanyalah sebuah sistem buatan manusia bertangan besi yang haram dicampuradukkan dengan urusan agama. Tapi ternyata aku salah besar! Politik bukanlah visi, hanya strategi untuk mencapai sebuah visi. Visi inilah yang akhirnya patut kita perhatikan dari masing-masing individu. Bukankah dengan politik risalah Rasulullah saw sampai ke negeri ini? Dan visi politik Rasulullah adalah menebarkan ajaran Allah ke seluruh penjuru bumi.
Tarbiyahlah yang berperan menjembatani pemikiran kuno. Bukan hanya aku, tapi bagi siapapun yang dulunya belum pernah menginjak jalan ini.

Minggu sore yang cerah, 23 Januari 2011

No comments:

Post a Comment