handphone-tablet
Kajian.Net
Aku sudah siap dengan semangat baru, menapak jalan terjal untuk mencari ilmu, menelusuri halang rintang untuk menyongsong indahnya masa depan.

Wednesday, April 30, 2014

Betulkah Kita Tak Pantas Menjadi Pemimpin?

“Jangan ulun gin, Kak. Ukhti A aja, lebih pantas. Ulun ni masih unyu-unyu, kada bakat jadi pemimpin.”

Betul. Kita mungkin bukan yang terbaik. Tidak hanya Ukhti A, Ukhti B, C sampai Z pun masih lebih baik. Ibarat perhiasan, kita bukan emas berkilau yang membuat orang lain silau, yang dijual dengan harga mahal dan dikenakan oleh para hartawan. Tapi ketahuilah, Saudariku Sayang, perhiasan mahal itu pun dulunya tinggal di lumpur yang kotor dan hanya bisa dilihat oleh mata-mata yang cermat. Pun setelah berhasil ditemukan, ia harus direndam dengan zat kimia, diremuk dan dibakar hingga kilaunya kian memukau.

Kau mungkin berfikir, ‘aku terpilih bukan karena terlihat bagai emas yang berkilau, tapi karena tak ada lagi yang mau peduli.’ Terserah apa katamu, tapi ingatlah bahwa Allah tidak memilih hamba-Nya secara random – seperti mengambil bola dari dalam kotak dengan mata tertutup yang kerap kita temui dalam pelajaran Statistik – dan kaulah bola yang beruntung.

Tidak, Saudariku Sayang!

Ia memilihmu!

Kau terpilih sebab Ia Maha Tahu, akan jadi apa kau di masa depan.

Kau terpilih sebab jauh sebelum dunia ini dicipta, namamu sudah tertulis di Lauh Mahfuz.

Terlebih lagi, kau terpilih sebab cinta-Nya padamu teramat besar.

Haruskah cinta-Nya kau abaikan?

No comments:

Post a Comment